Sabtu, 31 Juli 2010

Kata Kakekane

Berusaha menyingkap sejarah “kakekane” sebagai salah satu kata umpatan tidaklah perkara mudah. Dia hadir begitu saja dalam keseharian, turun temurun beserta evolusi tingkah laku manusia-dalam hal ini manusia Jawa, khususnya Jawa Tengah dan lebih khusus lagi kawasan Pantura serta jika dipersempit lagi, maka akan tiba di wilayah Semarang. Iya benar, umpatan “kakekane” berasal dari Kota Semarang. Jika ditilik dari kata dasarnya, maka kemungkinan berasal dari kata “kakek”, maaf daku bukan pakar linguistik, ini hanya upaya ngasal yang moga-moga benar. So, dari kata “kakek” itu yang berarti “mbah”, maka bisa jadi tujuan umpatan “kakekane” adalah kurang lebih sama dengan “mbahmu”.

Namun begitu, dalam tulisan kolumnis senior di

http://kejawen.suaramerdeka.com/index.php?id=155&commentspage=2

sempat disebutkan evolusi kata “kakekane” yang berubah menjadi “kakekanipun”, “kangkrengane”, bahkan menjadi “kaki tiga”. Lucu dan menggelitik memang. Manusia memang sangat mudah merubah apapun sekehendak hatinya, dan itulah yang menyebabkan dia berkembang selama ini sejak 150.000 tahun yang lalu dari usia alam semesta yang diperkirakan 4,5 milyar tahun. Eitss..hampir terpeleset ke sejarah alam semesta…Ok, kembali ke soal sejarah “kakekane”. Dari tulisan Sucipto Hadi Purnomo itu, kita pun masih tidak menemukan sejarahnya. Memang sulit memang…padahal daku sudah mencari via Mang Google, dan tetap tidak ditemukan, termasuk via Tante Wiki.

Sedangkan mengenai makna kata “kakekane” itu sendiri yang mensiratkan sebuah umpatan, sangatlah banyak artinya. Bisa kekesalan, ungkapan protes, rasa tidak suka, hingga soal kebanggaan dan kesalahan yang dilakukan diri sendiri. Sebuah kata yang menurutku sangat fantastis…penuh makna dan siratan filosofis. Mengapa? karena dalam keseharian daku sering menemui manusia-manusia yang mengucapkan itu tanpa amarah dan rasa kesal yang sebenarnya, bahkan seperti sebuah refleksi diri dan tidak menyakiti siapa-siapa. Bukankah itu sebuah cermin kehidupan yang baik…mengingat mentertawakan diri sendiri adalah salah satu kebijaksanaan yang tidak semua manusia bisa melakukannya….


(ini tanpa kekesalan, apalagi amarah, hanya sebuah refleksi)

0 komentar:

Posting Komentar

BERI KOMENTAR DAN KRITIKAN ANDA, SUPAYA BLOG INI MENJADI LEBIH BAIK.
KOMENTAR SPAM AKAN SAYA HAPUS.